Jejak Kaki Iblis, atau The Devil's Footprints, adalah nama yang diberikan untuk sebuah fenomena aneh yang terjadi di Devon, Inggris, pada tahun 1855. Setelah hujan salju ringan, jejak kaki yang seperti telapak kaki kuda di permukaan salju, dengan arah yang lurus sepanjang lebih dari 100 mil. Jejak Kaki Setan, disebut demikian karena beberapa orang yang percaya takhayul menyebutkan bahwa jejak kaki tersebut memang jejak setan, karena jejak-jejak itu diduga berasal dari sesuatu yang memiliki kuku terbelah. Banyak teori telah diajukan untuk menjelaskan insiden itu, tetapi ada beberapa hal yang masih dipertanyakan.
Insiden
Dalam sebuah artikel yang diterbitkan dalam Notes dan Query dekade kemudian, menyatakan bahwa jejak kaki juga muncul lebih jauh, sampai ke Totnes dan Torquay di daerah selatan. Bahkan lebih jauh lagi, sampai ke daerah Weymouth (Dorset) dan Lincolnshire. Dalam setiap kasus, jejak kaki ini akan terus bermil-mil tercetak sebelum tiba-tiba berhenti. Ada juga rumor petugas tentang penampakan sosok "menyerupai setan" di daerah Devon. Banyak warga kota, dengan membawa senjata, mencoba untuk melacak jejak kaki itu, yang pada saat itu diperkirakan berasal dari binatang, tetapi sia-sia.
Teori
Banyak penjelasan telah diajukan atas kejadian ini. Beberapa peneliti yang skeptis menyatakan bahwa jalur yang ditempuh oleh jejak kaki-jejak kaki ini bisa saja melebihi jarak yang dibicarakan banyak orang, dengan alasan bahwa tidak ada yang akan mampu mengikuti jejak kaki tersebut dalam waktu satu hari. Joe Nickell, salah satu peneliti yang skeptis, juga menunjukkan bahwa ternyata penjelasan para saksi mata jejak kaki itu bervariasi dari orang ke orang.
Balon
Geoffrey Household, seorang penulis, menyatakan bahwa jejak kaki itu sebenarnya merupakan kesalahan dari "sebuah balon percobaan" buatan Devonport Dockyard. Balon itu telah meninggalkan jejak misterius yang disebabkan oleh ujung tali tambatannya. Pernyataan ini bersumber dari seorang pria lokal, Mayor Carter, yang kakeknya pernah bekerja di Devonport pada saat itu. Carter menyatakan bahwa insiden itu telah ditutup-tutupi karena balon itu juga merusak sejumlah konservatori, rumah kaca, dan jendela sebelum akhirnya turun ke bumi di daerah Honiton. Meskipun hal ini bisa menjelaskan bentuk cetak jejak kakinya, para skeptis tetap tidak setuju. Menurut mereka sungguh tidak masuk akal sebuah balon dan talinya bisa melakukan gerakan zigzag tanpa menemui kesulitan seperti tersangkut pohon atau hal-hal semacamnya.
Lompatan Tikus
Mike Dash, dalam sebuah artikel yang diterbitkan di Fortean Studies, menunjukkan bahwa setidaknya beberapa jejak kaki, termasuk beberapa yang ditemukan di atas atap, bisa saja dibuat oleh lompatan tikus seperti tikus kayu. Jejak kaki yang ditinggalkan setelah lompatan tikus itu menyerupai binatang berkuku terbelah, hal ini disebabkan gerakan anggota badan saat melompat. Dash menyatakan bahwa teori ini awalnya diusulkan pada Maret 1855, di The Illustrated London News.
Histeria Massa
Jejak kaki ini juga sering dijelaskan sebagai sebuah kasus histeria massa, yang disebabkan oleh berbagai jejak kaki hewan yang berbeda-beda tetapi dianggap sebagai satu bagian yang utuh.
Kangguru
Dalam sebuah surat kepada Illustrated London News pada tahun 1855, Rev GM Musgrave menulis: "Dalam waktu beberapa hari laporan itu beredar bahwa beberapa kanguru melarikan diri dari kebun binatang swasta (Mr Fische, saya percaya) di Sidmouth." Tetapi tampaknya, meskipun demikian, tak ada seorang pun yang dapat memastikan apakah kanguru telah melarikan diri, atau bagaimana mereka bisa menyeberangi muara Exe.
Penutup
Saya tidak bisa menyimpulkan mana yang paling benar teorinya, tetapi saya yakin ini bukan disebabkan oleh iblis ataupun unsur-unsur supranatural lainnya. Pasti ada penjelasan ilmiah yang sampai saat ini belum saya ketahui. Jika harus memilih teori mana yang saya pegang, saya lebih memilih yang pertama, balon itu, saya kira cukup masuk akal. Bagaimana dengan kalian?
Sumber: en.wikipedia.org
No comments:
Post a Comment