May 7, 2011

Kasus Pembunuhan Hall–Mills

7 Mei 2011

Kasus pembunuhan Hall-Mills melibatkan kematian seorang Pendeta Episkopal di New Brunswick, New Jersey dan anggota paduan suara-nya pada tanggal 14 September 1922, ketika mereka berselingkuh. Dicurigai, pembunuhnya adalah istri pendeta dan saudara laki-lakinya, tapi mereka dibebaskan pada sidang tahun 1926.


Penemuan Mayat

Pada tanggal 16 September 1922, ditemukan dua mayat. Keduanya ditembak di bagian kepala dengan pistol kaliber 32. Sang pria tertembak satu kali, dari telinga kanan tembus ke bagian tengkuknya, sementara sang wanita ditembak tiga kali di bawah mata kanan, di pelipis kanan atas dan di atas telinga kanan. Seorang petugas polisi di tempat kejadian melihat bahwa tenggorokan sang wanita telah putus dan sudah berbelatung. Hal ini menunjukkan bahwa kematiannya terjadi setidaknya dua puluh empat jam sebelumnya. Tampaknya, kedua mayat ini telah diposisikan sedemikian rupa hingga kedua kaki mereka menunjuk ke arah sebuah pohon apel. Topi sang pria menutupi wajahnya dan kartunamanya tergeletak di kakinya. Robekan surat cinta ditempatkan di antara mayat itu. Polisi kebingungan menentukan tempat kejadian perkara yang sebenarnya, sebab mayat ditemukan di antara perbatasan Middlesex County dan Somerset County.



Mayat Wanita

Wanita itu diidentifikasi sebagai Eleanor Reinhardt Mills (lahir tahun 1888), istri dari James E Mills (1878-1965). Dia mengenakan gaun biru dengan polkadot merah, stoking sutra hitam, dan sepatu coklat. Dia mengenakan topi beludru biru yang tergeletak di tanah dekat tubuhnya, dan syal sutra cokelat melingkari lehernya. Lengannya memar dan ada luka kecil di bibir. Tangan kirinya telah diposisikan, setelah kematian, menyentuh paha kanan pria itu. Empat tahun kemudian, diketahui bahwa lidahnya telah dipotong.


Mayat Pria

Pria itu diidentifikasi sebagai Edward Wheeler Hall (lahir tahun 1881), pendeta New Brunswick Episkopal. Dia ditemukan dengan posisi lengan kanannya, setelah kematian, menyentuh leher wanita itu. Topinya menutupi wajahnya yang terluka akibat tembakan pistol. Dia memakai kacamata. Ada memar kecil di ujung telinganya dan ada lecet di kelingking sebelah kiri dan sedikit di sebelah kanan. Sebuah luka ditemukan sepanjang lima inci (127 mm) di bawah tempurung lututnya, pada betis kaki kanannya. Jam tangannya hilang dan ada uang logam di sakunya.


Investigasi
Para tersangka adalah istri Hall, Noel Frances Stevens (1874-1942) dan dua saudara laki-lakinya, Henry Hewgill Stevens (1869-1939), dan William "Willie" Carpender Stevens (1872-1942). Penyelidikan pada tahun 1922 oleh Joseph E. Stricker membuat ketiga tersangka ini terbebas dari dakwaan. Namun spekulasi lanjutan yang dimuat di koran New York Daily Mirror, dan juga ditambah komentar dari seorang pria yang pernah bekerja di rumah Nyonya Hall, Gubernur New Jersey, A. Harry Moore, memerintahkan untuk melakukan penyidikan kedua pada tahun 1926. Kali ini, Henry de la Bruyere Carpender, sepupu dari saudara tersangka sebelumnya, juga ditetapkan sebagai tersangka tetapi dibebaskan sebelum sidang utama berlangsung.


Persidangan

Sidang dimulai pada tanggal 3 November 1926 di Gedung Pengadilan County Somerset di Somerville, New Jersey, dan persidangan ini berlangsung sekitar 30 hari. Koran-koran dan radio-radio memberitakan berita ini secara nasional, hingga menarik banyak perhatian, terutama karena status sosial keluarga Stevens dan keluarga Carpender yang tergolong kaya. Dari hasil persidangan ini, Frances Stevens Hall dan dua saudaranya mempunyai motif untuk melakukan pembunuhan, tapi tidak ada cukup bukti untuk menghukum mereka.


Saksi

Jane Gibson (1870-1930) dan putranya William tinggal di sebuah gudang tua. Dia memelihara babi, yang karenanya mendapatkan julukan "wanita babi" di surat kabar. Jane mengatakan kepada penyelidik bahwa anjingnya menggonggong keras sekitar jam 9 p.m. pada malam pembunuhan itu. Dia menyelidiki dan melihat keadaan, lalu dia melihat seorang pria berdiri di ladang jagungnya. Dia naik keledai ke arah Easton Avenue untuk mendekati pria itu. Ketika ia mendekat, dia sadar di sana bukan hanya ada satu pria saja, tapi ada empat orang berdiri di dekat sebuah pohon apel. Jane mendengar suara tembakan dan salah seorang jatuh ke tanah. Dia mengaku bahwa dia mendengar seorang wanita berteriak, "Jangan!" diulang tiga kali. Dia bilang dia membalikan keledainya ke arah yang berlawanan, dan lagi-lagi mendengar suara. Ketika dia menoleh ke belakang, dia melihat orang kedua jatuh ke tanah. Dia juga mendengar seorang wanita berteriak nama "Henry!".

Setelah persidangan, Ny Hall mengajukan gugatan pencemaran nama baik kepada New York Daily Mirror. The New York Times mencatat bahwa kasus ini adalah kasus paling menarik dalam sejarah pengadilan Amerika (sebelum adanya kasus Lindbergh tentu saja). Pembunuhan Hall-Mills telah diangkat ke dalam berbagai novel dan film. Seperti The Crime yang ditulis oleh Stephen Longstreet, juga novel The Bellamy Trial karya Frances Noyes Hart yang merupakan novel misteri pertama yang mengangkat kasus dari ruang sidang. Film The Goose Woman adalah salah satu film yang terinspirasi dari kasus ini, The Bellamy Trial juga kemudian difilmkan pada tahun 1929.


Penutup

Saya selalu senang mengangkat kasus-kasus pembunuhan atau kasus-kasus lain yang belum terpecahkan. Bayangkan, dari tahun 1922 sampai sekarang, sudah hampir 90 tahun misterinya masih belum menemukan titik terang. Membuat saya sangat penasaran sebenarnya apa yang terjadi. Ah, misteri.

Sumber: en.wikipedia.org


No comments:

Post a Comment