Oct 20, 2013

DNA Yeti Cocok Dengan Beruang Kutub Purbakala

20 Oktober 2013

Kali ini, saya coba-coba untuk memposting artikel tentang Yeti, dengan menggunakan Windows Phone. Sayang, aplikasi blogger tidak ada, yang ada hanya Wordpress.


Baiklah, seperti yang kita ketahui, ada makhluk jadi-jadian di pegunungan Himalaya yang diduga sebagai sebuah sosok monster buruk rupa tinggi besar yang telapak kakinya saja berukuran raksasa. Bahkan cerita ini sampai dibuatkan tokoh kartunnya, bisa kita temui di Monster Inc. dan yang terbaru Monster University.

Monster ini kerap menghantui sejumlah pendaki gunung yang melihat penampakannya dari jauh. Banyak laporan tentang itu, dan kita masih belum tahu apa sebenarnya dan bagaimana sosok aslinya. Hal tersebut masih menjadi misteri, sampai kemudian para ahli membuat pernyataan yang mengejutkan para pemburu Yeti.




Dugaan Para Ahli

Dugaan rambut Yeti yang diperoleh dari pegunungan Himalaya telah diidentifikasi oleh para ahli sebagai salah satu sub-spesies beruang kutub purbakala.

Ahli Genetika, Profesor Bryan Sykes, dari Oxford University telah berangkat untuk menjelajahi mitos misterius Yeti, atau monster salju, dengan mengumpulkan dan menguji sampel yang diperoleh dari daerah pegunungan Himalaya, dengan keyakinan bahwa monster ini memiliki rambut.

Untuk analisis, dia melakukan tes pada dua sampel rambut, satu dari daerah Ladakh dan satu dari daerah Bhutan. Apa yang dia temukan, ternyata salah satu sampel cocok dengan beruang kutub purbakala dari Norwegia yang hidup antara 120.000 dan 40.000 tahun yang lalu.

"Ini adalah hasil yang menarik dan benar-benar tak terduga yang memberi kita semua berita yang mengejutkan," kata Prof Sykes.

"Ada banyak pekerjaan yang harus dilakukan dalam menafsirkan hasil ini. Saya tidak berpikir itu berarti ada beruang kutub purbakala yang berkeliaran di Himalaya". Berdasarkan hasil ini, ada kemungkinan bahwa legenda Yeti berkaitan dengan kehadiran beruang di wilayah itu.

"Ini bisa berarti ada sub-spesies beruang coklat di Puncak Himalaya yang memiliki leluhur beruang kutub," tambah Prof Sykes. "Atau bisa berarti telah terjadi hibridisasi yang lebih baru antara beruang coklat dan keturunan dari beruang kutub purbakala".


Penutup

Intinya adalah ternyata bisa saja Yeti yang digembar-gemborkan itu hanya sesosok beruang kutub yang memang hidup di wilayah pegunungan Himalaya yang merupakan keturunan beruang kutub purbakala yang sudah mendiami wilayah tersebut dahulu kala. Dan untuk memastikan hal ini, mungkin kita harus menunggu kembali kabar selanjutnya.



Sumber: www.unexplained-mysteries.com

1 comment:

  1. Menurut ane mah yeti paling paling hoax gan, dari penggambaran dan bukti² yg didapat kemungkinan adanya makhluk bernama yeti sangat kecil

    ReplyDelete