...I don't want to survive! I want to live! (Captain, Wall-E)
Film Wall-E, yang ditayangkan di bioskop pada tahun 2008 ini, adalah film tentang tema Go Green terbaik yang pernah saya tonton selama saya menjadi penggemar film. Kisah cinta Wall-E dan Eve, serta petualangan-petualangan yang membawa mereka ke sebuah situasi luar biasa, dimana orang-orang mulai sadar akan pentingnya menjaga bumi dari kehancuran, adalah sebuah pengalaman baru bagi saya yang menontonnya. Tumbuhan akan menjadi barang langka suatu saat nanti jika kita hanya menumpuk sampah sampai bergunung-gunung, tanpa mau merawat lingkungan. Sampai 700 tahun lamanya, di film itu, bumi kembali bisa ditempati dari yang asalnya hancur karena sampah dan udara yang terkontaminasi.
Oke cukup membahas tentang filmnya. Artikel kali ini masih seputar robot. Tak berbeda jauh dengan yang ada di film Wall-E, robot-robot ini melayani manusia sampai-sampai manusia-manusia ini tak perlu beranjak dari tempat duduknya.
Restoran Robot, Tempat Dimana Para Robotlah Yang Melayani Kalian
Pelayanan dengan senyuman telah berubah menjadi pelayanan secara sci-fi di restoran ini, karena para pengunjungnya dilayani oleh robot. Dua puluh robot menyajikan makanan ke meja-meja, memasak pangsit dan mie, bahkan pengunjung pun dihibur oleh mereka di Restoran Robot, Harbin, Provinsi Heilongjiang, di negara Cina.
Setelah pengunjung memesan pesanannya, robot di dapur mulai bekerja memasak makanan yang dipesan itu.
Setelah hidangan siap, seorang pelayan robot, yang berjalan di sepanjang jalur di lantai, membawanya dari dapur ke meja. Hidangan yang telah disiapkan ditempatkan pada nampan, dan ketika mencapai meja pengunjung, secara otomatis robot tersebut akan meletakannya di sana. Dan pada saat pengunjung makan, sebuah robot penyanyi akan menghibur mereka dengan nyanyian.
Restoran ini telah terkenal sampai ke mancanegara, dan popularitasnya terus meningkat sejak dibuka pada bulan Juni tahun lalu. Kepala Chef, Liu Hasheng, mengatakan bahwa mereka telah mengeluarkan biaya sebesar 5 Juta Yuan (sekitar 7 Miliar Rupiah) untuk membangun restoran ini, dengan masing-masing robot seharga 200.000 sampai 300.000 Yuan (sekitar 300 Juta sampai 450 Juta Rupiah).
Robot dapat bekerja terus menerus selama lima jam setelah di-charge selama dua jam. Mr Hasheng mengatakan, "Staf di ruang komputer dapat mengontrol tim robot ini secara keseluruhan. Setelah sibuk seharian, robot akan pergi 'makan', walaupun sebenarnya yang mereka 'makan' adalah listrik."
Sebelumnya, pada tahun 2010, restoran lain juga sudah membuka pelayanan dengan robot yaitu tepatnya di Jinan, sebelah utara Provinsi Shandong, di mana robot-robotnya diciptakan menyerupai robot-robot yang ada di film Star Wars. Lebih dari selusin robot beroperasi di restoran ini sebagai penghibur, pelayan, penyambut pengunjung, dan resepsionis.
Yang mau melihat video tentang Restoran Robot, bisa klik link YouTube ini.
Penutup
Kita sudah mulai memasuki zaman dimana kita sudah dikendalikan teknologi. Satu hari tanpa teknologi sama seperti satu hari tanpa makanan. Coba saja matikan semua televisi, laptop, playstation, dan handphone kalian selama satu hari, dan rasakan bagaimana rasanya kehilangan. Dan kita juga sudah mulai satu langkah lebih maju, menuju era robot, dimana segalanya dikerjakan dan dikuasai oleh robot. Pabrik mulai menyukai pekerjaan mesin dibandingkan manusia, sehingga angka pengangguran semakin tinggi. Industri-industri lebih memilih menggunakan teknologi mesin karena hasilnya lebih rapi dan bagus, dibandingkan menggunakan tenaga-tenaga manusia. Zaman sudah tak memihak bagi orang-orang yang gagap teknologi, artinya teknologi yang memegang kendali, seperti yang sudah saya katakan berulang kali.
Apakah ini buruk? Jelas tidak setiap yang menggunakan teknologi buruk, dan tak mungkin kemajuan teknologi yang begitu pesat dijadikan alasan untuk saling menyalahkan. Jawabannya adalah kita menguasai teknologi lebih dulu, atau teknologi yang lebih dulu menguasai kita.
Sumber: www.dailymail.co.uk
No comments:
Post a Comment